Selasa, 30 September 2014

Polisi Ringkus Kawanan Pelaku Hipnotis

Polisi Ringkus Kawanan Pelaku Hipnotis
17 Juni 2014 | 19:50 wib

Anggota Satlantas Polres Purbalingga menminta keterangan dari dua pelaku hipnotis (berjajar) dan korban (baju kuning) yang ditangkap di bus, Selasa (17/6). (suaramerdeka.com/Ryan Rachman)
PURBALINGGA, suaramerdeka.com - Polisi berhasil menangkap kawanan pelaku hipnotis, Selasa (17/6) setelah dikejar di bus jurusan Purwokerto-Pemalang. Kedua tersangka yaitu Nursalim (72) warga Desa Ngadisari, Kecamatan Kalikajar, Wonosobo dan Edy Salam (59) warga Desa Pingit, Kecamatan Rakit, Banjarnegara. Keduanya diduga melakukan hipnotis kepada penumpang bus, Kasmidi, warga Desa Bungkanel, Kecamatan Karanganyar, Purbalingga.
Menurut korban, saat itu ia sedang naik bus dari Bobotsari menuju Purbalingga. Tiba-tiba ia didatangi oleh dua orang dan diajak ngobrol. Tanpa sadar, ia menyerahkan sejumlah uang kepada kedua orang asing tersebut.
Begitu ia sadar, ia turun di perempatan Sirongge, Purbalingga dan melaporkan kejadian tersebut kepada petugas di pos lalu lintas Sirongge. Dua anggota Patroli dan Pengawalan (Patwal) Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Purbalingga, Brigadir Aji Atmoko dan Briptu Daryono lalu mengejar bus yang dinaiki oleh korban.
Setelah menghentikan bus, petugas lalu memeriksa para penumpang. Dari mereka akhirnya dua pelaku hipnotis, Edy Salam dan Nursalim, berhasil ditangkap dan diamankan.
Kepala Satlantas Polres Purbalingga, Ajun Komisaris Margono mengatakan, dari tangan tersangka, polisi mendapati barang bukti berupa uang sebesar Rp 450.000 dan satu kantong palstik berisi bunga. Kedua tersangka lalu diserahkan ke anggota Satuan Reserse dan Kriminal (Satreskrim) Polres Purbalingga untuk diproses lebih lanjut.
Kepala Satreskrim Polres Purbalingga, Ajun Komisaris Sarji mengatakan, kedua tersangka dijerat dengan Pasal 378 KUHP tentang penipuan dengan ancaman penjara maksimal empat tahun.
( Ryan Rachman / CN38 / SMNetwork )

http://www.suaramerdeka.com/v1/index.php/read/news/2014/06/17/206197/Polisi-Ringkus-Kawanan-Pelaku-Hipnotis

Waspada hipnotis lewat kenalan FB, sudah ada korban Rp34 juta

Waspada hipnotis lewat kenalan FB, sudah ada korban Rp34 juta

Facebook kriminalitas hipnotis
RIAU,BB – Waspadalah terhadap setiap kenalan baru di situs Facebook. Hipnotis lewat kenalan FB, sudah menelan korban. Pasalnya seorang ibu muda kehilangan uang sebesar Rp34 juta lantaran secara tak sadar mengirim ke teman FB.

Rahmah Yulis (32), warga Kabupaten Meranti, Riau ini mengaku  secara tak sadar telah menggelontorkan uang sejumlah Rp 34 juta ke teman FB-nya. Setelah menjadi teman di FB, ibu muda ini ditelpon akun Facebook dengan oknum yang mengaku anggota Polri, Briptu Kelvin Saputra sejak Februari 2014. Sejak itulah Rahmah menjalin komunikasi. Namun setelah melakukan transfer sebanyak tujuh kali, ia kemudian sadar.

“Korban mengaku merasa dihipnotis. Dia sadar ketika baru-baru ini suaminya yang bekerja di Malaysia meneleponnya. Saat itu dia baru sadar kalau dia jadi korban penipuan. Itu pengakuan korban,” Kapolres Kepulauan Meranti AKBP Z Pandra Arsyad Minggu 14 April 2014.

Polisi kini menyelidiki kasus penipuan lewat kenalan FB ini. “Kita masih mendalami atas pengaduan korban ini. Kita juga merasa aneh, kenapa sampai beberapa kali transaksi baru sadar jadi korban penipuan,”lanjutnya.

Laporan: cr19/Jhe/

http://beritabulukumba.com/12622/waspada-hipnotis-lewat-kenalan-fb-sudah-ada-korban-rp34-juta

Polisi Bekuk 2 Pelaku Hipnotis Asal Bengkulu

Polisi Bekuk 2 Pelaku Hipnotis Asal Bengkulu

Posted by: Redaksi02/07/2014
CURUP (Radar Utara Online) – Aparat Polres Rejang Lebong berhasil membekuk 2 pelaku perampasan dengan modus hipnotis yang diduga kerap beraksi di Kota Curup saat bulan suci ramadan, HE, 42 tahun dan YU, 30 tahunwarga Kota Bengkulu tidak dapat berkutik lantaran berhasil ditangkap setelah melakukan aksi hipnotis pada dua pensiunan PNS RL yaitu Abdulah, 72 tahun, warga Talang Benih dan Kartoid, 71 tahun, warga Kesambe Lama Kecamatan Curup, Selasa (1/7), sekitar pukul 12.00 WIB. Bersama pelaku, polisi juga mengamankan mobil rental Daihatsu jenis Xenia nopol BG 1459 AH dan uang tunai senilai Rp 1 juta yang diduga merupakan hasil pelaku menghipnotis korban-korbannya.

Kapolres RL, AKBP Edi Suroso SH melalui Paur Humas, Aiptu Tri Sumarsono membenarkan penangkapan kedua terduga pelaku hipnotis tersebut. Diduga kuat, pelaku merupakan pelaku yang kerap beraksi saat bulan suci ramadan tahun 2013 lalu.

“Saat ini, kedua pelaku sudah kita amankan, mereka ini merupakan komplotan hipnotis musiman, yang beraksi hanya saat momen tertentu seperti pada bulan suci ramadan, kuat dugaan, mereka juga terlbat dalam berbagai kejadian hipnotis yang terjadi pada bulan suci ramadhan tahun lalu di RL,” ungkapnya.

Diceritakan Tri Sumartono, awal penangkapan kawanan pelaku hipnotis ini ialah berawal dari laporan 2 orang pensiunan yang menjadi korban hipnotis. Sesuai laporan, peristiwa bermula saat pelaku menghampiri Abdullah yang baru usai mengambil gaji pensiun di Kantor Pos Curup. Pelaku, berpura-pura menawarkan jasa untuk mengantar kakek tersebut ke rumah. Korban yang tidak menyangka sudah jadi incaran pelaku lantas menurut dan ikut ke dalam mobil pelaku. Di tengah perjalanan, pelaku kembali bertemu dengan korban lain yaitu Kartoid yang juga dilakukan modus serupa diajak masuk kedalam mobil dan akan diantar ke rumah. Namun setelah keduanya naik, di tengah perjalanan salah satu pelaku terus mengajak korban ngobrol.

Tanpa disadari, pelaku telah mengambil sejumlah uang yang berada di saku baju korban. Kemudian setelah berhasil mengambil uang yang inginkan, korban kemudian diturunkan di rumahnya. Korban sendiri baru menyadari kalau uangnya telah habis setelah beberapa menit dirumah dan tidak menemukan uangnya kembali yang sebelumnya disimpan di dalam kantong. Mujurnya, salah satu korban yang masih mengingat wajah pelaku cepat melapor ke Polres RL dan langsung dibawa keliling oleh jajaran Polres RL untuk mencari kawanan tersebut. Alhasil gerak cepat petugas kepolisian dibantu warga berhasil membekuk pelaku.

“Pelaku tidak dapat berkutik, setelah kita pertemukan dengan korban, dimana saat ini mereka masih menjalani pemeriksaan, guna untuk pengembangan kemungkinan keterlibatan mereka pada kejadian hipnotis tahun lalu,” demikian Tri. (san)


https://www.google.co.id/search?q=hipnotis+berita&biw=1364&bih=707&ei=Q4ArVLjxHYXIuASHyoLoDw&start=10&sa=N&cad=cbv&sei=Lo0rVPWnNtPkuQSQ4YLoBw#q=hipnotis+berita&start=30

Poso Dua Warga Poso Ini Diduga Gunakan Ilmu Hipnotis

DUA WARGA POSO INI DIDUGA GUNAKAN ILMU HIPNOTIS


Tondano – Dua warga Tentena Poso yang diamankan Pemerintah Kecamatan Tondano Selatan masing-masing bernama Dedy Tengin Pombalea dan Maya Julianda Abraham diduga menggunakan ilmu hipnotis dalam menjalankan aksinya, Jumat (29/8/2014).

Pasalnya salah satu warga yang dikunjungi mengaku sempat merasa seperti pusing-pusing saat bercakap-cakap dengan kedua orang tak dikenal tersebut.

Poso Dua Warga Poso Ini Diduga Gunakan Ilmu Hipnotis
Maya dan Dedy  (lingkaran merah) Sesaat Diamankan



Menurut Camat Tondano Selatan Robert Ratulangi, kedua orang yang sama sekali tidak memiliki identitas diri tersebut awalnya masuk ke rumah Keluarga Saumana Manampiring di Lingkungan 2 Kelurahan Tataaran Dua untuk menawarkan barang-barang keperluan dapur.

Namun lama kelamaan tuan rumah mulai curiga karena pertanyaan sudah seperti petugas sensus yang menanyakan berapa jumlah keluarga.

Sebaliknya, kecurigaan tuan rumah suda mulai terbaca oleh kedua orang tersebut. Namun saat hendak meninggalkan rumah melalui pintu belakang untuk beralih tempat, mereka keburu diamankan oleh Tim Terpadu yang terdiri dari unsur pemerintah dan Tripika Kecamatan Tondano Barat.

Setelah diinterogasi ditemukan bahwa meraka tidak memiliki dokumen kependudukan sama sekali.

Camat1 Dua Warga Poso Ini Diduga Gunakan Ilmu HipnotisCamat Tondano Selatan Robert Ratulangi
“Mereka kini sudah diserahkan kepada pihak Kepolisian Resor Minahasa guna penyelidikan lebih lanjut. Mengenai hasilnya bagaimana kita belum mengetahuinya. Namun yang jelas ini adalah sebuah prestasi berkat kerja sama antara masyarakat, pemerintah dan aparat keamanan di Kecamatan Tondano Barat. Ini dilakukan sebagai implementasi instruksi Bupati Minahasa terkait ancaman masuknya orang-orang yang diduga membawa ideologi/paham radikal di tanah Minahasa. Kegiatan Sidak ini akan terus dilakukan untuk memberikan rasa aman dan nyaman kepada masyarakat termasuk mahasiswa,” ujar Ratulangi. (frangkiwullur

http://beritamanado.com/dua-warga-poso-ini-diduga-gunakan-ilmu-hipnotis/

Sehari, Tiga Orang Jadi Korban Kejahatan Hipnotis

Sehari, Tiga Orang Jadi Korban Kejahatan Hipnotis
Senin, 1 September 2014 | 10:11 WIB

 POLEWALI MANDAR, KOMPAS.com - Kawanan pelaku kejahatan gendam alias hipnotis beroperasi di wilayah Polewali Mandar, Sulawesi Barat untuk memperdaya warga yang lengah. Minggu (31/8/2014) kemarin, sedikitnya tiga warga mengaku jadi korban hipnotis.

Dua korban mengalaminya di Pasar Sentral Pekkabata dan Desa Tonyamang. Sedang satu korban lainnya berasal dari Campalagian. Modus dari tiga kejadian itu nyaris serupa. Mereka mengaku didatangi pengendara motor yang berpura-pura hendak membeli sesuatu, atau menanyakan alamat.

Saat korban tengah asik melayani percakapan itu, pelaku yang biasanya berboncengan dua orang, mulai memperdaya mangsanya hingga tak sadarkan diri. Nirma, warga Desa Tonyaman Polewali Mandar misalnya. Dia mengaku tak sadarkan diri saat didatangi dua pengendara motor yang mula-mulai bertanya alamat dan nama seseorang.

Saat ia melayani, percakapan panjang lebar dengan kedua pelaku, Nirma tiba-tiba seperti tak sadarkan diri dan mengikuti apa saja permintaan pelaku. Sebuah ponsel dan uang Rp 700 ribu dari laci jualannya pun raib dibawa pelaku.

Nirma baru merasa kehilangan beberapa mennit setelah kedua pelaku meninggalkan lokasi. “Saya tak sempat mencatat nomor polisi motornya karena saya seperti tidak sadar dan mau saja melayani pemrintana pelaku termasuk menyerahkan hp dnanuang,” ujar Nirma.

Kasus serupa juga menimpa Ridwan warga Kelurahan Pekkabata, Polewali Mandar. Sebuah ponsel dan sejumlah uang di dompetnya raib dibawa pelaku hipnotis tanpa ia sadari.

Awalnya, Ridwan didatangi dua pengendara motor yang menanyakan alamat. Saat itulah pelaku dan korban terlibat pembicaraan hingga korban terhipnotis dan tak sadarkan diri. Sejumlah uang dan sebuah ponsel raib dibawa kabur pelaku.

Kejadian yang tak jauh berbeda juga menimpa Yaya, warga Kecamatan Campalagian, Polewali Mandar ini dilaporkan tetangganya Cia, karena menjadi korban hipnotis, dua pelaku berboncengan motor.

Menurut Cia, mengutip penuturan Yaya tetangganya, Minggu kemarin tempat jualannya didatangi dua pengendara motor yang menanyakan sejumlah nama barang yang tak ada di warungnya. Saat itulah kedua pelaku dan korban terlibat percakapan.

Beberapa saat kemudian, Yaya tak sadarkan diri dan menurut mengikuti apa permintaan kedua pelaku termasuk menyerahkan ponsel dan uang hasil penjulan barang di warungnya.

Umumnya korban mengaku enggan melaporkan kasusnya ke polisi. Mereka berkilah tak tahu alamat dan tidak mengenal para pelaku. (*)


http://regional.kompas.com/read/2014/09/01/10114701/Sehari.Tiga.Orang.Jadi.Korban.Kejahatan.Hipnotis

Modus Kejahatan Hipnotis di ATM

Modus Kejahatan Hipnotis di ATM


Modus Kejahatan Hipnotis di ATM- Hipnotis merupakan salah satu bentuk kejahatan yang marak muncul ditengah masyarakat baik lewat telpon, ucapan sentuhan dan berbagai macam cara yang dilakukan untuk menghipnotis orang lain ada salah satu modus lagi dari kejahatan di dunia nyata tentunya memakai hipnotis dan ini merupakan informasi yang sangat penting bagi anda yang menarik uangnya lewat ATM terdekat dari rumah anda.

Modus kejahatan ATM

Informasi ini langsung dari Group perbankan bahwa sekarang ada ulah dari penjahat yang menggunakan kejahatan memakai hipnotisnya di tempat orang mengambil uang atau di dekat ATM, Jangan percaya terhadap siapapun yang bertindak bahwa Barang Bawaan Anda ketinggalan di dekat mesin ATM padahal barang bawaan anda tidak ketinggalan di dalam ruangan tempat mengambil uang. Penjahat tersebut akan menghipnotis anda apabila anda mempercayai seseorang yang menanyakan tentang barang anda tadi dan disuruh untuk masuk kembali ke  tempat mesin ATM tadi apabila anda percaya maka uang yang ada pada ATM anda akan ludes habis di bobol oleh Penghipnotis tadi. Usahakan anda berkata tidak dan langsung pergi meninggalkan ATM tadi.

Banyak kasus yang terkait dengan kejahatan memakai Hipnotis tersebut dengan sentuhan tangan pun seorang yang mau bertindak jahat akan mengancam anda dimanapun anda berada ushakan anda sebagai wanita yang glamor dan mempunyai banyak perhiasan jangan sekali kali anda memamerkan perhiasan anda yang banyak kepada orang lain karena hipnotis  tersebut sekarang  sudah marak dan hampir seluruh kejahatan menggunakan hipnotis ini seperti yang akan anda lihat di modus kejahatan dibawah ini melalui video youtube.


Banyak Modus kejahatan hipnotis lainnya yang belum dipaparkan dan kita perlu waspada dan berhati hati terhadap modus modus kejahatan dari Hipnotis untuk itu kita perlu  melihat dan  mempelajari bagaimana kita harus menangkal hipnotis tersebut dengan begitu kita tak akan mudah dan terpengaruh dari Modus kejahatan Hipnotis  baik di ATM ataupun ditempat tempat lainnya (*)


http://www.bingkaiberita.com/modus-kejahatan-hipnotis-di-atm/

Polisi Gulung Komplotan Penggendam di Samarinda

Polisi Gulung Komplotan Penggendam di Samarinda
KAMIS, 23 MEI 2013 | 20:47 WIB

TEMPO.CO, Samarinda - Satuan Reserse dan Kriminal Kepolisian Resor Kota Samarinda, Kalimantan Timur menangkap delapan orang komplotan penggendam di Samarinda, Rabu, 22 Mei 2013. Mereka ditangkap saat hendak beraksi di Jalan S Parman Samarinda.

Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polres Kota Samarinda, Komisaris Feby DP Hutagalung mengatakan dari tangan mereka polisi menyita berbagai barang yang biasa digunakan untuk memperdaya korban. Modusnya, kata Feby, mereka menggunakan angkot sebagai sarana mencari korban untuk dilucuti barang-barnag berharganya.

"Dengan angkot mereka berpura-pura mencari penumpang untuk dijadikan korban. Awalnya mereka menawarkan barang-barang tiruan untuk menjerat korban," kata Febby, Kamis, 23 Mei 2013.

Polisi Samarinda, menurut Febby, sejak lama mencari jejak komplotan ini. Polisi pernah mendapatkan laporan dari korban sejak 10 Mei 2013 atas nama Haderah. Dia menjadi korban gendam di komplek pasar Citra Niaga Samarinda.

Awal tertangkapnya delapan orang komplotan penggendam ini setelah polisi emndapatkan laporan dari informan bahwa pelaku gendam sebanyak enam orang menunggu di dalam mobil Avanza di simpang empat vorvo Samarinda.

Dari gelagatnya, mereka akan menjalankan aksinya. Dua pelaku lainnya berada di luar mobil untuk melihat situasi. "Kami berhasil meringkus mereka pada Rabu pagi sebelum beraksi," kata dia.

Dari delapan orang tersangka, dua orang tercatat atas nama Andi, 22 tahun dan Samsudin Bin Latang (sopir angkot) yang tercatat sebagai warga Samarinda. Selebihnya ada lima orang tersangka berdomisili di Balikpapan dan seorang dari Makassar.

Polisi menyita mobil Avanza, mobil angkot dan barang-barang palsu berupa lima cincin kuning bermotif mata berlian, 2 gelang berwarna emas, satu kalung berwarna emas, kertas koran dalam amplop warna coklat. "Barang-barang ini ditawarkan kepada calon korban, setelah 'termakan' gendam mereka meroncoti barang korban dan menurunkan di tepi jalan lalau ditinggal," kata Feby.

Dari keterangan para pelaku, aksi komplotan ini sudah berjalan sejak tahun 2011 lalu. Mereka kata Feby tak ingat benar hasil dari aksi gendam yang mereka lakukan.

Febby mengungkapkan para tersangka akan dijerat dengan pasal 378 (penipuan) dan 480 (pencurian) KUHP. Polisi juga masih terus melakukan penyelidikan dan menggeledah rumah tinggal yang diduga dijadikan persembunyian serta mencari barang bukti lainnya. "Ancamannya maksimal empat tahun penjara," kata Febby.


FIRMAN HIDAYAT

http://www.tempo.co/read/news/2013/05/23/058482824/Polisi-Gulung-Komplotan-Penggendam-di-Samarinda

Dihipnotis Penumpang Mikrolet, Telepon Raib

Dihipnotis Penumpang Mikrolet, Telepon Raib
SABTU, 07 OKTOBER 2006 | 16:38 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:


Pandapotan Siregar, 25 tahun, warga Jalan Balap Sepeda Kelurahan Rawamangun, Kecamatan Pulogadung, Jakarta Timur, mengaku di hipnotis empat orang penumpang mikrolet Nomor 02 Jurusan Kampung Melayu-Pulogadung, Sabtu (7/10) siang.

Korban yang melapor ke Kepolisian Sektor Jatinegara, mengaku kejadian berlangsung di Jalan DI Panjaitan saat korban hendak pulang usai berbelanja di Jatinegara. Di dalam mikrolet ada empat orang penumpang lainnya yang saling mengobrol. “Saya yakin sekali keempat orang itu saling kenal, dan tidak ada penumpang lain selain mereka,” katanya di kantor Kepolisian Sektor Jatinegara.

Sesaat kemudian telepon seluler milik korban merek Nokia 6600 menerima pesan pendek. Korban pun memeriksa teleponnya. Setelah itu memasukan kembali telepon itu ke saku celana depan sebelah kiri. Saat itulah kedua orang penumpang lainnya mengajak ngobrol korban. Setelah ngobrol, penumpang lainnya menawarkan pijat alternatif dan langsung memijat-mijat tangan dan kaki korban.

Saat dipijat kakinya tersebut, Pandapotan mengaku tidak sadar apa yang terjadi. “Cuma tiba-tiba saya sadar Hand Phone saya sudah hilang dan cuma ada satu penumpang,” ujarnya. Dirinya pun menanyakan keberadaan ketiga penumpang lainnya kepada penumpang tersebut.

Penumpang itu memberitahukan bahwa ketiga penumpang tadi baru saja turun. Korban akhirnya juga turun. Sesaat setelah mikrolet berlalu, samar-samar terdengar nada dering Hand Phone miliknya yang berasal dari mikrolet 02 tersebut.

Ia menduga teleponnya berada di penumpang tersebut. Sehingga Pandapotan berusaha mengejar mikrolet itu. Tapi tidak berhasil. Korban menduga ia menjadi korban hipnotis. Kemudian ia melaporkan kasus ini ke polisi.

Zaky Almubarok


http://www.tempo.co/read/news/2006/10/07/05785595/Dihipnotis-Penumpang-Mikrolet-Telepon-Raib

Pelajar SMK Korban Pencurian dengan Hipnotis di Sp Amplas

Pelajar SMK Korban Pencurian dengan Hipnotis di Sp Amplas
Jumat, 19 Sep 2014 07:19 WIB - http://mdn.biz.id/n/118398/


MedanBisnis - Medan .Seorang pelajar Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Telkom Sandhy Putra menjadi korban pencurian dengan hipnotis di traffic light simpang Amplas, Rabu (17/9) sore. Akibatnya, dia kehilangan laptop, handphone, dan sejumlah uang dalam peristiwa itu.
Farhan Halim, pelajar yang menjadi korban perampokan tersebut mengemukakan saat menghentikan sepedamotor yang dikendarainya di lampu merah simpang Amplas sewaktu hendak pulang ke rumahnya di Patumbak ada dua orang lelaki mengendarai sepedamotor juga berhenti mendekatinya. Seorang diantara mereka tiba-tiba menepuk bahunya, dimana kemudian dia merasa hilang kesadaran.

"Saya ada mendengar suara klakson mobil di belakang saya seolah memberitahu aksi mereka menggerayangi ransel di punggug saya, tapi saya baru sadar setelah dua pengendara sepedamotor itu kabur dengan memegang laptop milik saya," kata Farhan saat melaporkan pencurian tersebut ke Polsek Patumbak, Kamis (18/9).

Dia mengemukakan berusaha mengejar dua orang lelaki yang memacu sepedamotornya ke arah Tanjungmorawa itu, tetapi tiba-tiba muncul becak bermotor yang menerobos lampu merah di hadapannya. "Saya berusaha mengelakkan tabrakan dengan becak bermotor tersebut, bahkan sempat terjadi keributan, makanya tak dapat mengejar para pencuri itu," ungkap Farhan.

Menurutnya, peristiwa itu membuatnya mengalami kerugian sekira Rp 5,4 juta. "Saya berharap polisi bisa membantu menemukan pelakunya, karena handphone dan laptop itu sangat saya butuhkan untuk kegiatan belajar di sekolah," katanya.
Sementara Aiptu Husain, juru periksa yang menerima pengaduan Farhan mengakui sudah menerima laporan peristiwa tersebut. "Pelaku kasus ini dalam penyelidikan," katanya. (urhalim

https://www.google.co.id/search?q=hipnotis+berita&biw=1364&bih=707&ei=Q4ArVLjxHYXIuASHyoLoDw&start=10&sa=N&cad=cbv&sei=Lo0rVPWnNtPkuQSQ4YLoBw

Tips Menghindari Kejahatan Hipnotis / Gendam

Tips Menghindari Kejahatan Hipnotis / Gendam
Muhammad Noor Aly Yusuf

Gendam adalah kejahatan penipuan menggunakan metode hipnotis (hypnosis) dipercaya menggunakan ilmu hitam atau magic atau sihir. Padahal secara teknis gendam merupakan salah satu atau gabungan dari teknik shock induction , Ericksonian Hypnosis, dan Mind Control (telepati, magnetism) dan termasuk dalam metode hypnosis modern yang sudah dikenal di dunia barat.

Secara teknis, untuk menghindari kejahatan hipnotis sangatlah mudah. Berikut ini tips dan trik untuk menghindari kejahatan gendam / hipnotis jalanan:

1. Percaya dan yakin sepenuhnya bahwa kejahatan hipnotis tidak akan mempan kepada orang yang menolaknya, karena seluruh proses hipnotis adalah proses â€Å“self hypnosis ” (kita mensugesti diri sendiri) dimana rasa takut kita dimanfaatkan oleh penggendam.

2. Curigalah pada orang yang baru anda kenal dan berusaha mendekati anda, karena seluruh proses hipnotis merupakan teknik komunikasi yang sangat persuasif.

3. Waspadalah terhadap orang yang menepuk anda dan hindari dari percakapan yang mungkin terjadi. Ketika anda fokus pada ucapannya, pada saat itulah sugesti sedang dilontarkan. Segeralah pindah dari tempat itu dan alihkan perhatian anda ketempat lain.

4. Sibukkan pikiran anda dan jangan biarkan pikiran kosong pada saat anda sedang sendirian ditempat umum, karena pada saat pikiran kosong / bengong, bawah sadar terbuka sangat lebar dan mudah untuk tersugesti.

5. Waspadalah terhadap rasa mengantuk, mual, pusing, atau dada terasa sesak yang datang tiba-tiba secara tidak wajar, karena kemungkinan saat itu ada seseorang yang berusaha melakukan telepathic forcing kepada anda. Segera niatkan untuk membuang seluruh energi negatif tersebut kebumi, cukup dengan cara visualisasi dan berdoa menurut agama dan keyakinan anda.

6. Bila ada orang yang memiliki kebiasaan â€Å“latah” usahakan agar kalau bepergian ditemani oleh orang lain, karena latah adalah suatu kebiasaan membuka bawah sadar untuk mengikuti perintah. Usahakanlah untuk menghilangkan kebiasaan latah tersebut.

7. Hati-hati terhadap beberapa orang yang tiba-tiba mengerumuni anda tanpa suatu hal yang jelas dan pergilah ketempat yang ramai atau laporkan kepada petugas keamanan. Kadang penggendam melakukan hipnotis secara berkelompok, seolah-olah saling tidak mengenal.

8. Jika anda mulai merasa memasuki suatu kesadaran yang berbeda, segeralah perintahkan diri anda agar sadar dan normal kembali, dengan meniatkan, â€Å“Saya sadar dan normal sepenuhnya! ” Dan andapun akan sadar dan normal kembali.

Bagi dan sebarluaskanlah informasi ini kepada seluruh rekan/ saudara yang anda cintai agar terhindar dari kejahatan hipnotis / gendam yang dilakukan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab




http://www.metro.polri.go.id/trips-a-trik/1075-tips-menghindari-kejahatan-hipnotis--gendam

Kasus hipnotis terjadi di Kampung Rambutan

Kasus hipnotis terjadi di Kampung Rambutan
Minggu, 3 Agustus 2014 03:01 WIB | 3.741 Views
Pewarta: Michael T.A Siahaan

Jakarta (ANTARA News) - Kasus kejahatan dengan cara menghipnotis korban seorang pemudik tujuan Brebes, Jawa Tengah, terjadi di kawasan Terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur, Sabtu.

Menurut Komandan Regu A Kepolisian Sub Sektor Terminal Kampung Rambutan Aiptu Suratno, kasus hipnotis tersebut merupakan kasus kriminal pertama yang terjadi di kawasan Terminal Kampung Rambutan sepanjang H-7 sampai hari ini (memasuki H+4).

"Secara umum keadaan masih aman. Sebelumnya tidak ada laporan kasus kriminal yang masuk ke pihak kami," tutur dia.

Ia mengatakan petugas dari Kepolisian Sub Sektor Terminal Kampung Rambutan langsung merespon tindakan kriminal itu dengan menawarkan untuk melaporkan kasus tersebut ke Polsek Ciracas namun korban menolak.

"Dia memilih untuk pulang ke tempat kerabatnya di Serang, Banten, dan kami menuruti permintaan korban", ujarnya.

Korban bernama Kusno Supriyanto (20) yang hendak kembali ke rumahnya di Brebes, Jawa Tengah, dari Terminal Kampung Rambutan.

"Semua barang yang saya bawa hilang, termasuk uang, KTP, dan ijasah," kata Kusno.

Menurut dia, modus hipnotis tersebut bermula dari obrolan ramah tamah sampai akhirnya dia diajak ke luar kawasan terminal dan kemudian tanpa korban sadari dia ditinggalkan sendirian.

Menanggapi hal ini, Perwira Pengendali Pos Pengamanan Terminal Kampung Rambutan Ipda Rumalik mengatakan pihaknya sudah terus mengimbau kepada para pemudik agar selalu berhati-hati apalagi puncak arus balik sudah dekat.

"Kasus hipnotis ini biasanya mengincar orang-orang ling-lung dan yang baru datang ke Jakarta," ujar dia.

(G003/Z002)
Editor: Ruslan Burhani


http://www.antaranews.com/berita/446761/kasus-hipnotis-terjadi-di-kampung-rambutan

Awas Hipnotis dan Gendam di Terminal Cikarang

Awas Hipnotis dan Gendam di Terminal Cikarang
EDITOR: AJI 25 JULY, 2014 08:50 BERITA CIKARANG

CIKARANG – Kepala UPTD Terminal Cikarang Mulnadiantoro meminta agar pemudik lebih waspada kepada orang yang baru dikenal, berawal dari kenalan itulah awalmula petak bisa terjadi dengan cara menawarkan minuman yang mengandung obat bius.

“Tiap tahun selalu ada kasus pembiusan. Biasanya pelaku pura-pura baik mengaku sesama pemudik, dari perkenalan itu biasanya langsung menawarkan minum kepada korban, setelah korban tertidur, pelaku langsung melancarkan aksinya,”pungkasnya.

Selain waspada terhadap orang yang baru dikenal, Mulnadiantoro juga menghimbau agar hati-hati membawa barang, khusus untuk perempuan dianjurkan tidak memakai perhiasan.
“Karena hal tersebut biasanya mengundang para pelaku kriminal. Jika ada orang yang baru dikenal menawarkan minuman atau
makanan jangan diterima,” katanya.

Kasus gendam atau hipnosis pernah terjadi, korbannya melapor ke Pospam kehilangan barang dalam keadaan bingung dan panik. “Untuk kasus satu itu saya harap pemudik jangan melamun, fokus terus. Biasanya yang diincar itu orang yang kelihatan kosong. Pelaku gendam pintar menyeleksi calon korban,” pungkasnya


http://beritabekasi.co.id/2014/07/25/awas-hipnotis-dan-gendam-di-terminal-cikarang/

Waspada, Ini Tipologi Kejahatan Jelang Lebaran

Waspada, Ini Tipologi Kejahatan Jelang Lebaran
Wednesday, 26 June 2013, 22:42 WIB

REPUBLIKA.CO.ID, SEMANGGI -- Kurang dari satu bulan, diperkirakan umat muslim akan menjalani ibadah tahunan yaitu puasa di bulan Ramadhan. Berbagai persiapan telah disiapkan dari mulai pengantisipasian kebutuhan pokok sampai masalah keamanan warga.

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Rikwanto mengatakan, agar masyarakat waspada dengan tindak kejahatan selama bulan puasa. Terutama menjelang Ramadhan. ''Yang sangat rawan, seminggu jelang lebaran,'' katanya, Rabu (26/6).

Rikwanto menjelaskan, kerawanan ini disebabkan oleh tuntutan ekonomi untuk merayakan lebaran. Hal itu diperparah dengan aparat kepolisian yang juga merayakan lebaran. Rikwanto membagi empat tipologi kejahatan menjelang lebaran. Yang pertama adalah pencurian rumah kosong (Rumsong).

Rumah kosong menjadi sasaran empuk pelaku kejahatan spesialis rumsong untuk beraksi karena korban tidak lagi konsentrasi untuk memikirkan barang berharganya. ''Pikirannya hanya pulang kampung,'' katanya. Rikwanto mengimbau agar warga yang mudik untuk menitipkan barang berharganya ke tetangganya.

Yang kedua adalah pembiusan. Rikwanto mengatakan, biasanya menimpa warga yang terlalu percaya dengan perkataan orang. Modus pelaku dengan mengajak ngobrol korbannya dan memberikan sesuatu agar korbannya tertidur.

Selanjutnya yang ketiga adalah penipuan atau hipnotis. Target mereka adalah warga yang kurang peka terhadap perkenalan dengan orang asing. Pelaku biasanya berusaha mengaku kenal, dan mengajak korban untuk mengambil harta bendanya. ''Modelnya semacam hipnotis,'' katanya.

Yang terakhir adalah penjambretan. Rikwanto mengatakan, pelaku membidik orang-orang yang sedang lengah dan lemah. Lokasi kejadian tidak pasti, bisa terjadi dikeramaian atau tempat sepi. Biasanya pelaku menggunakan kendaraan bermotor untuk memercepat melarikan diri. ''Dan korbannya adalah wanita atau ibu-ibu,'' kata Rikwanto (*)

http://www.republika.co.id/berita/nasional/jabodetabek-nasional/13/06/26/mp0bmf-waspada-ini-tipologi-kejahatan-jelang-lebaran

Bank BTN Kalijati Subang Jawa Barat Dirampok Dengan Hipnotis

Bank BTN Kalijati Subang Jawa Barat Dirampok Dengan Hipnotis
Posted on Juli 28, 2012

Seorang perempuan menghipnotis Dea, seorang teler Bank BTN Kalijati, Subang, Jawa Barat, Selasa, 24 Juli 12, pukul 13.30 WIB. Hanya dengan gosokan balsem, perempuan itu berhasil menghipnotis korban dan membawa kabur uang tunai Rp 185 juta dari meja korban.

Saat kejadian, Dea sedang menghitung uang setoran yang diperoleh dari para nasabah. Lalu datang perempuan berkerudung dengan kaca mata ke meja Dea. Dia berpura-pura akan mengambil tabung. Dia lalu menanyai Dea, “Sakit neng?” Dea pun mengangguk.

Lalu, perempuan itu mengeluarkan balsem dan menggosokannya di bagian kening dan leher Dea. Tak berapa lama Dea tak sadarkan diri. Dalam kondisi tersebut, perempuan itu dengan leluasa membawa kabur uang di meja Dea.

“Saya baru sadar setelah uang lenyap dari tangan saya,” kata Dea kepada polisi di Polsek Kalijati.

Kepala Polsek Kalijati, Ajun Komisasris Undang Sudrajat, mengatakan aksi penjahat itu terekam dalam kamera CCTV di kantor bank BTN Kalijati itu. “Kami sedang melakukan pengejaran,” kata Undang. (*)

https://detektifromantika.wordpress.com/category/hipnotis/

Penipuan Hipnotis di Sekitar Kita

Penipuan Hipnotis di Sekitar Kita


Reporter : Eliza Amanda
Juru Kamera : Dedi Effendi

indosiar.com, Jakarta - Kejahatan dengan hipnotis akhir-akhir ini kian marak terjadi di masyarakat kita. Dalam menjalankan aksinya, para pelaku menggunakan kemampuannya mempengaruhi pikiran calon korban untuk tujuan mengambil apa saja yang dianggap berharga dari korbannya.

Korbannya pun tidak mengenal batas usia, status sosial dan jenis kelamin. Namun kebanyakan yang menjadi korban adalah kaum wanita terutama ibu rumah tangga saat berada di tengah keramaian.

Beginilah kondisi Adi Wijaya saat ditemui di Polres Jember, Jawa Timur. Laki - laki ini babak belur dihajar massa, setelah dipergoki melakukan penipuan terhadap seorang wanita disebuah pertokoan di wilayah Jember akhir Februari lalu. Adi yang akhirnya menjalani pemeriksaan di kepolisian dengan status tersangka ini, sama sekali tidak menduga gerak geriknya sudah diamati oleh seorang karyawati restoran cepat saji tersebut, sejak ia masuk ke tempat wanita itu bekerja.

Sang karyawati mengintainya karena ia mengenal wajah Adi yang beberapa waktu sebelumnya telah menipu temannya dengan cara menghipnotis. Kepada polisi, wanita itu mengaku, temannya ketika itu dengan tanpa sadar menyerahkan kartu ATM berikut nomor PIN dan uang 21 juta rupiah didalamnya habis dikuras.

Dari tangan laki-laki ini, petugas menyita beberapa barang bukti yang diduga telah ia gunakan dalam menjalankan aksinya. Seperti dua buah telur dan botol berisi air mineral. Kartu ATM milik korban pun untuk sementara disita polisi untuk melengkapi barang bukti tersebut. Teman tersangka berinisial SKR berhasil lolos dari kepungan massa.

Menurut polisi dari pemeriksaan identitasnya, kedua tersangka pelaku kejahatan hipnotis ini bukan penduduk asli Jember. Mereka pendatang dari Tangerang, Banten dan karena itu polisi yakin keduanya pernah melakukan kejahatan yang sama di tempat lain.

Tersangka mengakui ia bersama temannya datang ke tempat itu memang sedang mencari calon korban untuk mereka hipnotis. Namun menurut Adi, otak pelaku kejahatan ini justru sang teman. Karena laki-laki itulah sebenarnya yang memiliki kemampuan hipnotis, sedangkan dia hanya diajak.

Pelaku kejahatan ini memang jarang sendirian, minimal dua orang. Menurut tersangka Adi, mereka sudah menjalankan aksi ke beberapa daerah, dengan tempat tinggal berpindah-pindah agar tidak mudah dilacak para korban yang sudah berhasil mereka tipu.

Kejahatan hipnotis seperti banyak jenis kejahatan lainnya ternyata juga mengalami perkembangan. Modus yang dipakai para pelaku tidak lagi konvensional dengan memandang mata calon korban. Tapi sudah lebih banyak dengan mempengaruhi pikiran lewat dialog, walau sesekali masih dibaringi dengan cara menepuk pundak sang calon korban.

Memperhatikan kasus-kasus penipuan hipnotis yang diungkapkan para korban dapat diketahui bahwa para pelaku mengincar calon korban yang sedang berjalan sendirian di tengah keramaian. Misalnya di terminal bus. Calon korban kemudian diikuti dari belakang.

Setelah sampai pada waktu dan tempat yang dianggap tepat, pelaku kemudian mendekati korban. Dengan sikap ramah, bahkan bila perlu berpura-pura kenal, pelaku kemudian menepuk bahu korbannya. Korban yang sudah terkena pengaruh, akhirnya mau berjabat tangan dan menurut saja saat diajak pergi ke suatu tempat yang sepi.

Di tempat itu, pelaku berusaha menyenangkan korban dengan terus mengajak bicara. Bahkan membelikan makanan dan minuman. Setelah itu muncul teman pelaku dengan aneka lagaknya.

Setelah situasi sudah dirasa akrab, teman pelaku lalu bersikap seolah-olah kaget melihat wajah korban. Dengan mengatakan korban sedang terkena guna-guna seseorang, ia kemudian memegang tangan korban dan mengaku dapat menyembuhkan guna-guna itu dengan telur dan air mineral.

Dalam pengaruh dibawah sadar, korban kemudian menurut saja apa kata pelaku. Termasuk saat diminta membeli telur dan air mineral. Saat proses penyembuhan berlangsung itulah, pelaku kemudian bertanya soal apa saja yang berada dalam tasnya.

Korban baru sadar setelah menjadi korban penipuan, setelah semua barang berharganya lenyap dibawa pergi pelaku. Kasus dengan modus ini dialami banyak korban hipnotis. Salah satunya seorang wanita bernama Debrina.

Wanita yang menaiki angkutan umum sendirian, juga kerap menjadi incaran pelaku kejahatan ini. Mereka biasanya sudah diikuti sejak menaiki bis. Lalu sang pelaku akan mengambil tempat didekat calon korban, dengan menepuk bahunya terlebih dahulu. Dengan modus ini pelaku biasanya akan melakukan berbagai cara untuk membuat korban melihat matanya. Mulai dari bertanya waktu, mengajak berkenalan atau menukar uang. Jika siasatnya berhasil, praktis korban sudah dalam kendali.

Pihak Polres Purwokerto beberapa waktu lalu, kedatangan seorang pria bernama Ridwan Idrus. Dan saat itu mengaku bekerja di kantor Sekretariat Negara. Ridwan mengaku telah menjadi korban penipuan seorang laki-laki yang duduk disebelahnya saat ia dalam perjalanan naik bus umum dari Cilacap menuju Purwokerto.

Di Bandung, petugas Polres Bandung Barat, Ridwan memang sempat melacak jejak sang pelaku. Namun seperti katanya didepan petugas, pelaku penipuan itu menghilang di telan bumi. Hilang bersama jam tangan senilai 2,3 juta dan uang tunai 650 rupiah yang diserahkannya.

Tertangkapnya sejumlah pelaku kejahatan penipuan dengan hipnotis telah membuktikan bahwa kejahatan jenis ini dapat dibrantas. Walaupun seperti diakui pihak kepolisian, perlu kerja keras dan kesadaran pihak korban untuk melaporkan peristiwannya.

Kejahatan hipnotis memang lebih banyak terjadi di wilayah perkotaan. Khususnya di tempat-tempat keramaian, seperti terminal atau pusat - pusat perbelanjaan. Korban kebanyakan dari kalangan ibu rumah tangga. Walau di beberapa kasus ada kaum laki-laki yang mengaku telah menjadi korban kejahatan ini.

Beberapa waktu lalu, tiga orang pekerja seks komersial dari kawasan Pasar Kembang Yogyakarta, datang ke kantor polisi setelah mendapat kabar terbekuknya seorang pria berinisial AHD, karena kedapatan menghipnotis calon korbannya.

Salah seorang dari wanita ini mengatakan, AHD beberapa waktu sebelumnya telah pula menipu ia dan teman-temannya dengan membawa puluhan juta rupiah. Saat datang ke tempat mereka, laki-laki itu langsung mendekat dan menawarkan benda semacam ajibat penglaris. Belum sempat mereka menawar, tiba-tiba laki-laki itu menempelkan ajibat tersebut ke perut mereka. Selanjutnya seperti dibawa sadar, mereka menurut saja ketika laki-laki itu meminta uang dengan alasan akan dimasukan kedalam ajibat tersebut.

Lain lagi dengan yang dialami beberapa ibu rumah tangga dikawasan Duren Sawit, Jakarta Timur pertengahan tahun lalu. Mereka mengaku saat berada di keramaian, tiba-tiba ditemui seorang laki-laki dengan logat bicara Malaysia dan pura-pura kesasaran.

Tapi belakangan pria itu mengaku sebagai sales dan menawarkan dagangannya. Lalu tak lama berselang datang laki-laki lain yang secara aktif merespon dengan mengajak korban membeli barang laki-laki tersebut. Kepada polisi para wanita ini mengaku mulai dibawah sadar dan menuruti perintah para pelaku ketika salah satu dari dua laki-laki itu bersalaman dengan mereka.

Modus seperti itu dilakukan pula para pelaku kejahatan di tempat lain. Di Makassar, seorang tukang becak dibekuk polisi. Karena dilaporkan seorang laki-laki berkomplot dengan beberapa laki-laki lain menghipnotis dirinya untuk membeli jam Roulet palsu sebesar 1 juta, 270 ribu rupiah.

Di Bandung, Jawa Barat, 6 orang kawanan penipu hipnotis dibekuk polisi setelah melakukan serangkaian penipuan dengan modus yang sama dengan yang terjadi di Makassar.

Lain lagi dengan yang dialami seorang wanita di Tebing Tinggi, Sumatera Utara, 2 tahun lalu. Setelah ditepuk pundaknya, penghipnotis bisa menyakinkan wanita ini untuk membeli gelang emas milik pelaku senilai jutaan rupiah.

Korban baru saja telah tertipu saat ia hendak pergi ke pegadaian. Ternyata gelang tersebut hanya emas sepuhan. Namun tidak semua kasus penipuan hipnotis bisa diungkap polisi. Terutama karena jarak waktu antara kejadian dengan korban melapor cukup lama. Sementara pelaku biasanya langsung berpindah tempat setelah berhasil melakukan aksinya.

Di wilayah Kabupaten Jember, Jawa Timur misalnya menurut catatan pihak kepolisian setempat sepanjang tahun 2004 sampai Maret 2005 ini, kasus penipuan dengan hipnotis sering kali terjadi, namun belum ada pelaku yang tertangkap. Namun menurut Dwi, jika tertangkap, pihaknya tidak akan kesulitan dalam menindak pelakunya. Misalnya dengan menggunakan pasal penipuan dalam KUHP.

Kejahatan inipun sebenarnya bisa dihindari. Sepanjang seseorang bisa tetap mengendalikan kesadarannya ketika bertemu dengan orang yang kehadirannya memang terasa ganjil. Karena menutut Ahli Metafisik, Bambang Sugono, hipnotis memang masuk ke dalam tubuh seseorang melalui berbagai cara.

Diantaranya melalui sentuhan seperti memukul tubuh seseorang melalui kepulan asap rokok atau melalui mantra-mantra. Saat itulah fisik dan pikiran calon korban tidak boleh kosong, harus tetap bekerja misalnya bernyanyi atau berdoa dalam hati.

Kesadaran memang menjadi kunci membentengi diri dalam menghadapi berbagai gangguan yang bersifat nonfisik. Sebab seperti kata Ahli Metafisik, jika motor berpikir kita selalu bekerja dan dalam kendali kesadaran, apapun yang datangnya dari luar akan sulit menguji ketahanan kita.Apalagi jika benteng itu sebuah keyakinan utuh, bahwa segala suatu datang dari Tuhan dan akan kembali kepada-NYA jua. (Sup)

http://m.indosiar.com/ragam/penipuan-hipnotis-di-sekitar-kita_40953.html

Begini Modus Kejahatan Hipnotis

Begini Modus Kejahatan Hipnotis
Tuesday, 17 September 2013, 02:09 WIB

REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU---Aparat Polresta Pekanbaru, Riau, memburu pelaku hipnotis terhadap seorang warga yang baru turun dari bus Transmetro Pekanbaru kemudian membawa keliling kota. "Kami sudah mendapatkan identitas pelaku dari korban dan sejumlah pihak yang diminta keterangan," kata Kapolresta Pekanbaru Komisaris Besar Polisi Adang Ginanjar.

Pernyataan tersebut terkait ibu rumah tangga Sulistiawati (58) warga jalan Harapan Raya, Kecamatan Bukit Raya kehilangan uang sebesar Rp  5 juta setelah turun dari bus lalu diikuti pelaku. Pelaku kemudian membawa korban berkeliling kota mengunakan minibus dan dibawa ke sebuah mesin anjungan tunai mandiri (ATM) pada sebuah bank. Namun beberapa saat kemudian korban diturunkan di pinggir jalan Tuanku Tambusai, dekat Pasar Cik Puan, Kota Pekanbaru.

Setelah turun dari mobil kemudian korban sadar bahwa uangnya dalam tas dan sebagian yang diambil di ATM lenyap digondol pelaku. Sedangkan pelaku akhirnya melaporkan masalah yang dialami ke kantor Polresta jalan Ahmad Yani, Kecamatan Senapelan, Kota Pekanbaru. Polisi kemudian melakukan pengejaran dan sebelumnya meminta keterangan sejumlah saksi di lokasi kejadian dan di jalan Tuangku Tambusai.

Masalah yang sama juga dialami Ny. Santi (37) warga jalan Siak II Kelurahan Sri Meranti, Kecamatan Rumbai yang dihipnotis ketika hendak berbelanja. Santi hanya kehilangan uang Rp 270 ribu dari dompetnya setelah pelaku yang juga wanita mengajak untuk berbisnis.
Dia mengatakan tiba-tiba ada seorang lelaki yang mengaku teman pelaku menepuk pundak, maka seketika lalu tidak sadarkan diri. Dia mengaku hanya dapat mengambil hihmah dari peristiwa hipnotis tersebut dan tidak mau melaporkan ke petugas karena merupakan kelalaian diri sendiri

http://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/13/09/16/mt7fth-begini-modus-kejahatan-hipnotis
















Awas, Kejahatan Hipnotis Terjadi di Gerai ATM

Awas, Kejahatan Hipnotis Terjadi di Gerai ATM
Saturday, 21 September 2013, 05:32 WIB

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG---Seorang ibu rumah tangga nyaris menjadi korban kejahatan hipnotis yang terjadi di sebuah ATM. Peristiwa itu terjadi ketika ibu tersebut akan mengambil uang di ATM Rupanya, kawanan perampok yang berjumlah dua orang dengan modus hipnotis tersebut juga masuk ke dalam loket ATM yang terletak di SPBU Binong, Kabupaten Tangerang.

Di dalam loket ATM tersebut, pelaku mengarahkan korbannya untuk mengambil uang dengan jumlah banyak. Namun, aksinya tersebut dicurigai oleh suami korban yang menunggu diluar loket ATM. Melihat istrinya dikerumuni dua orang pria, suaminya tersebut kemudian melabrak pelaku. Karena ketahuan, kemudian pelaku kabur meninggalkan loket ATM, termasuk mobil yang dipakainya.
Labrakan suami korban tersebut, mengundang warga lainnya hingga mengejar pelaku yang lari ke perumahan Central Karawaci. Tetapi, setelah dicari oleh warga, pelaku tidak berhasil ditemukan. Hanya saja mobil yang dikendarainya ditinggalkan begitu saja.

Polisi yang datang pun sempat mencari namun tidak berhasil mendapatkan pelaku. Mobil pelaku pun dibawa ke Mapolsek Curug. Kepolisian sektor Curug, melakukan pengejaran terhadap pelaku hipnotis yang kerap beraksi di loket Anjungan Tunai Mandiri (ATM) wilayah Tangerang, Banten. "Kita masih melakukan pengejaran terhadap pelaku yang telah diketahui identitasnya," kata Kapolsek Curug, Kompol Gatot Hendro Hartono



http://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/13/09/21/mtevwq-awas-kejahatan-hipnotis-terjadi-di-gerai-atm

Ngeri, Aksi Kejahatan Hipnotis Marak di Kota Ini

Ngeri, Aksi Kejahatan Hipnotis Marak di Kota Ini
Saturday, 05 October 2013, 05:03 WIB

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG

Aksi kejahatan dengan cara menghipnotis korbannya akhir-akhir ini kembali marak di sejumlah pusat keramaian dan perbelanjaan di Kota Palembang, Sumatera Selatan. Berdasarkan data pengaduan masyarakat yang dihimpun di Sentra Pelayanan Kepolisian (SPK) Kepolisian Resort Kota (Polresta) Palembang, Jumat, dalam sebulan terakhir sedikitnya terdapat lima kasus kejahatan hipnotis.
Salah seorang korban kejahatan hipnotis Apriani menjelaskan, dia mengalami aksi kejahatan itu ketika mengunjungi salah satu pusat perbelanjaan atau mal di kota ini pada 22 September 2013. Aksi kejahatan itu telah dilaporkan kepada petugas SPK Polresta Palembang, namun hingga sekarang belum ada informasi mengenai perkembangannya apakah pelaku sudah tertangkap atau belum, kata dia.
Dijelaskannya, kejahatan yang menimpa dirinya itu diawali adanya seseorang yang berpura-pura menanyakan alamat suatu tempat dan berlanjut pembicaraan lainnya yang akhirnya tanpa disadari kartu anjungan tunai mandiri (ATM) diberikan kepada pelaku berserta nomor PIN-nya.
Akibat aksi kejahatan itu, dirinya mengalami kerugian sebesar Rp12,8 juta karena pelaku menguras isi tabungannya menggunakan kartu ATM yang diberikan kepada pelaku di bawah pengaruh sihir atau hipnotis, katanya.
Menanggapi maraknya aksi kejahatan hipnotis akhir-akhir ini, Kepala Satuan Reserse dan Kriminal (Reskrim) Polresta Palembang Kompol Djoko Julianto menegaskan, pihaknya akan menyelidiki semua kasus yang dilaporkan masyarakat dan berupaya segera menangkap pelakunya.
Untuk mengantisipasi terus bertambahnya korban aksi kejahatan itu, pihaknya mengimbau kepada seluruh warga kota agar meningkatkan kewaspadaan jika berada di pusat keramaian dan perbelanjaan yang menjadi tempat pelaku hipnotis beraksi.
"Modus operandi kejahatan hipnotis biasanya dilakukan dengan cara berpura-pura menanyakan sesuatu, menjadi seseorang yang bisa mengobati suatu penyakit sebagai sarana mempengaruhi targetnya dengan sihir yang dapat membuyarkan konsentarsi pikiran atau melemahkan logika," ujarnya.

http://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/13/10/05/mu4x69-ngeri-aksi-kejahatan-hipnotis-marak-di-kota-ini

Awas, Modus Baru Kejahatan Hipnotis Pelaku Mengaku Kebelet

Awas, Modus Baru Kejahatan Hipnotis Pelaku Mengaku Kebelet

BANDUNG – HATI-HATI, kejahatan hipnotis dengan modus baru mulai mengancam. Pelakunya berpenampilan sopan menghampiri korban dengan berpura-pura menumpang ke kamar kecil. Setelah itu, pelaku melancarkan aksi kejahatannya.

Setidaknya, itulah pengalaman Eneng (38), warga RT 03/RW 08 Kelurahan Cibabat, Kecamatan Cimahi Utara pada Rabu (21/11) lalu. Pagi itu, sekitar pukul 07.30 WIB, Eneng harus kehilangan sejumlah uang, KTP, dan STNK atas namanya yang lenyap diambil pelaku. Pelaku kebetulan seorang wanita seusianya dengan mengenakan kerudung.

Berdasarkan informasi yang dihimpun “GM”, baik dari pengakuan korban maupun warga, pada pagi itu, toko Eneng kedatangan seorang wanita berkerudung seusianya. Setelah memarkir motor yang dikendarinya, wanita itu langsung menghampiri Eneng.

Diawali dengan sedikit basa-basi, pelaku sempat membeli batu baterai kecil. Setelah itu, ia mengaku kebelet dan meminta izin menggunakan kamar kecil Eneng. Eneng terbius oleh kesopanan dan kerudung pelaku. Tanpa pikir panjang, Eneng mempersilakan pelaku menumpang ke toilet yang ada di kamar korban.

Menurut pengakuan, ketika pelaku keluar dari toilet, Eneng yang juga berada di kamarnya merasa pikirannya kosong. Eneng menduga dirinya sudah dihipnotis. Sebab, ketika pelaku mengambil dompet yang berisi sejumlah uang, KTP dan STNK motor, ia tak bereaksi dan diam seribu bahasa.

“Tidak tahu apa sebetulnya yang terjadi. Pokoknya ketika itu seolah pelaku dibiarkan saja pergi setelah mengambil dompet saya,” ujar Eneng.

Bukan pertama

Dirdja, tetangga Eneng mengatakan, modus hipnotis dengan berpura-pura kebelet bukan yang pertama kali terjadi di lingkungan warga Cibabat. Sekitar satu bulan sebelumnya, tutur Dirdja, salah seorang warga Cibabat juga menjadi korban praktik kejahatan yang modusnya nyaris sama. Ketika itu, korban mengalami kerugian uang sekitar Rp 20 juta karena kena hipnotis seorang pria yang meminta izin menggunakan kamar kecil.

“Ini menjadi pelajaran bagi warga untuk selalu waspada terhadap praktek semacam itu. Karena kejadiannya bisa terus terulang lagi,” katanya.
(rosyad a.m./”GM”)**(galamedia)

http://www.lodaya.web.id/?p=14702

Tips Mudik Aman dari Aksi Hipnotis

Tips Mudik Aman dari Aksi Hipnotis
26 Jul 2014 16:11


Liputan6.com, Jakarta - Masa-masa arus mudik seperti ini rawan dengan aksi kriminal berupa pembiusan dan hipnotis. Terlebih bagi mereka yang mudik dengan menggunakan transportasi umum.

Jika tak hati-hati, rencana menghabiskan Hari Raya Lebaran bersama keluarga di kampung halaman bakal berujung kekecewaan.

Untuk menghindari aksi orang-orang tak bertanggung jawab, simak tips-tips dari Polda Metro Jaya yang dikutip Liputan6.com dari situs resminya, Metro.polri.go.id, Sabtu (26/7/2014):

1. Hindari memakai perhiasan yang mencolok mata dan dan membawa barang barang berharga berlebihan

2. Bagi wanita, hindari juga memakai pakaian yang terlalu ketat, terlalu pendek, atau terlalu terbuka, yang dapat menimbulkan nafsu bagi lawan jenis yang melihatnya

3. Ketika Anda masuk dan naik ke dalam kendaraan umum, perhatikan sekeliling, apakah ada yang mencurigakan dari sikap, tingkah laku penumpang yang ada

4. Pada saat Anda duduk dan bersebelahan dengan seseorang, sapa dengan santun orang tersebut, sambil anda memperhatikan orang tersebut, apakah mencurigakan apa tidak

5. Apabila orang yang duduk di sebelah Anda atau orang yang dekat dengan Anda terlihat melakukan suatu gerakan yang aneh/mencurigakan, seperti mengeluarkan tisu dan tisu itu mengeluarkan aroma yang tidak lazim, usahakan menghindar atau menjauh. Bisa jadi aroma tisu itu membuat pingsan

6. Sebisa mungkin hindari menaiki kendaraan umum yang penumpangnya sedikit atau sepi. Kalau tidak terpaksa sekali hindari bepergian larut malam

7. Jangan lupa  berdoa dan memohon kepada Tuhan agar diberi keselamatan dalam perjalanan dan tetap mengigat-Nya dimanapun berada

8. Selalu mawas diri dan hati-hati. (Ein)

Credit: Nadya Isnaeni
http://ramadan.liputan6.com/read/2083794/tips-mudik-aman-dari-aksi-hipnotis

Dihipnotis, Euis Kehilangan Uang Lebaran Rp 10 Juta


Dihipnotis, Euis Kehilangan Uang Lebaran Rp 10 Juta

07 Agu 2013
Seorang ibu, Euis,  menjadi korban kejahatan hipnotis setelah mengambil uang dari bank untuk keperluan Lebaran di Tasikmalaya, Jawa Barat. 

Pantauan Liputan 6 SCTV, Rabu (7/8/2013), kejadian bermula saat Euis pertama kali ditemukan dalam kondisi kebingungan seperti orang linglung sesaat turun dari angkutan kota di alun-alun Tasikmalaya. 

Seorang anggota Pramuka, Ai Fadillah, yang datang menolong membawa Euis ke pos polisi. Sambil menangis korban masih belum sadar serta bingung uang Rp 10 juta yang baru diambilnya dari bank raib.

"Turun dari angkot ibu-ibu itu kelihatan seperti orang linglung dan uangnya hilang Rp 10 juta. Makanya saya bawa ke kantor polisi," kata Ai Fadillah.

Euis yang dimintai keterangan petugas masih kesulitan untuk mengingatnya. Dan di kantong plastiknya hanya ada dompet berisi uang Rp 30 ribu serta KTP. Terakhir yang dia ingat ada 2 orang yang mengajaknya ngobrol dan kemudian tidak tahu lagi.

Korban saat ini masih berada di Markas Polres Tasikmalaya untuk dimintai keterangan. (Adi/Yus)
Credit: Adi

http://news.liputan6.com/read/660335/dihipnotis-euis-kehilangan-uang-lebaran-rp-10-juta