Selasa, 30 September 2014

Sehari, Tiga Orang Jadi Korban Kejahatan Hipnotis

Sehari, Tiga Orang Jadi Korban Kejahatan Hipnotis
Senin, 1 September 2014 | 10:11 WIB

 POLEWALI MANDAR, KOMPAS.com - Kawanan pelaku kejahatan gendam alias hipnotis beroperasi di wilayah Polewali Mandar, Sulawesi Barat untuk memperdaya warga yang lengah. Minggu (31/8/2014) kemarin, sedikitnya tiga warga mengaku jadi korban hipnotis.

Dua korban mengalaminya di Pasar Sentral Pekkabata dan Desa Tonyamang. Sedang satu korban lainnya berasal dari Campalagian. Modus dari tiga kejadian itu nyaris serupa. Mereka mengaku didatangi pengendara motor yang berpura-pura hendak membeli sesuatu, atau menanyakan alamat.

Saat korban tengah asik melayani percakapan itu, pelaku yang biasanya berboncengan dua orang, mulai memperdaya mangsanya hingga tak sadarkan diri. Nirma, warga Desa Tonyaman Polewali Mandar misalnya. Dia mengaku tak sadarkan diri saat didatangi dua pengendara motor yang mula-mulai bertanya alamat dan nama seseorang.

Saat ia melayani, percakapan panjang lebar dengan kedua pelaku, Nirma tiba-tiba seperti tak sadarkan diri dan mengikuti apa saja permintaan pelaku. Sebuah ponsel dan uang Rp 700 ribu dari laci jualannya pun raib dibawa pelaku.

Nirma baru merasa kehilangan beberapa mennit setelah kedua pelaku meninggalkan lokasi. “Saya tak sempat mencatat nomor polisi motornya karena saya seperti tidak sadar dan mau saja melayani pemrintana pelaku termasuk menyerahkan hp dnanuang,” ujar Nirma.

Kasus serupa juga menimpa Ridwan warga Kelurahan Pekkabata, Polewali Mandar. Sebuah ponsel dan sejumlah uang di dompetnya raib dibawa pelaku hipnotis tanpa ia sadari.

Awalnya, Ridwan didatangi dua pengendara motor yang menanyakan alamat. Saat itulah pelaku dan korban terlibat pembicaraan hingga korban terhipnotis dan tak sadarkan diri. Sejumlah uang dan sebuah ponsel raib dibawa kabur pelaku.

Kejadian yang tak jauh berbeda juga menimpa Yaya, warga Kecamatan Campalagian, Polewali Mandar ini dilaporkan tetangganya Cia, karena menjadi korban hipnotis, dua pelaku berboncengan motor.

Menurut Cia, mengutip penuturan Yaya tetangganya, Minggu kemarin tempat jualannya didatangi dua pengendara motor yang menanyakan sejumlah nama barang yang tak ada di warungnya. Saat itulah kedua pelaku dan korban terlibat percakapan.

Beberapa saat kemudian, Yaya tak sadarkan diri dan menurut mengikuti apa permintaan kedua pelaku termasuk menyerahkan ponsel dan uang hasil penjulan barang di warungnya.

Umumnya korban mengaku enggan melaporkan kasusnya ke polisi. Mereka berkilah tak tahu alamat dan tidak mengenal para pelaku. (*)


http://regional.kompas.com/read/2014/09/01/10114701/Sehari.Tiga.Orang.Jadi.Korban.Kejahatan.Hipnotis

Tidak ada komentar:

Posting Komentar